√ Penyebab Bulu Kucing Rontok

Assalammualaikum Wr. Wb. Selamat pagi semua para pecinta kucing sedunia. Saya pengasuh kucing di website RumahKucing.Co.Id yang akan membagi tips-tips pada kalian untuk merawat, kasih makan, kasih vitamin, memandikan dan-lain-lain. Nah, disini saya akan membagikan buat anda dirumah dengan pembahasan materi “Bulu Kucing Rontok. Berikut dibawah ini penjelasan materinya, Check This Out…

Penyebab-Bulu-Kucing-Rontok

Bulu kucing sama seperti rambut pada manusia, bulu ataupun rambut adalah mahkota bagi kucing. sehingga ketika kucing mendapati bulu yang rontok, maka akan menurunkan estetika keindahanya jika kita memandanganya, apalagi bulu kucing tersebut yang rontok melekat diseluruh area di rumah kita, tentu kondisi tersebut akan menjadi sangat menjengkelkan. Lebih sulit lagi, apabila rambutnya melewat dibaju ataupun karpet kesayangan kita.

Sebenarnya bulu kucing yang rontok merupakan keadaan yang wajar, karena memang bulu kucing akan rontok secara alami dampak dari regenerasi bulu itu sendiri, karena pada kenyataannya bulu yang rontok merupakan bulu yang sudah tua dan akan lepas dari akar bulu. Tetapi, jika fase kerontokan bulu kucing terlihat sangat banyak atau sudah menampakkan gejala pitak atau botak maka ini perlu menjadi perhatian serius kita sebagai pemilik kucing.


Penyebab Bulu Kucing Rontok

Berikut ini terdapat beberapa tanda-tanda penyebab bulu kucing rontok, antara lain:


  • Kondisi Normal

Kerontokan bulu pada kucing memang sudah keadaan normal, biasanya kucing mengalami kerontokan bulu yang banyak dalam sekali setahun yang diikuti dengan pertumbuhan bulu baru. Jenis kelamin juga mempengaruhi kerontokan bulu pada kucing.

Contohnya pada kucing betina, bulunya akan rontok dengan sendirinya jika kucing tersebut birahi. Disini kerontontokan bulu kucing betina tersebut, lebih dipengaruhi oleh hormon estrogennya yang memuncak.


  • Kekurangan Gizi

penyebab bulu kucing rontok, kenapa bulu kucing rontok, cara mengatasi bulu kucing rontok. Kekurangan nutrisi merupakan faktor penting yang mempengaruhi kerontokan bulu pada kucing, terlebih pada protein dan vitamin A dan E. Dimana protein merupakan komponen utama dalam pembentukan bulu kucing. Anak kucing membutuhkan rotein minimal sebesar 30% dan kucing dewasa membutuhkan protein antara 25-30%.

Jika makanan kucing anda tidak ada unsur diatas, maka bisa diasumsikan kerontokannya karena kekurangan gizi. Solusinya, berikan pakan dengan kandungan protein yang dibutuhkan kucing kemudian vitamin yang cukup pula.

Biasanya pakan kucing dengan harga murah memiliki kualitas protein yang rendah, anda bisa memperhatikan kadar protein yang ada pada label bungkus pakan kucing. Jika dalam pakan tidak mengandung protein anda dapat menambahkan vitamin A dan E yang dicampur pada pakan, atau diberikan secara terpisah.


  • Kelebihan Vitamin

Tidak hanya kekurangan vitamin, ternyata kelebihan vitamin juga dapat menyebabkan kerontokan bulu pada kucing. Selain rontok  juga dapat menyebabkan kulit kucing menjadi kering, menglupas dan berkerak. Solusinya berikan vitamin sesuai standar kebutuhan vitamin pada kucing.


  • Suhu

Kulit dan Bulu kucing secara normal merupakan pelindung sekaligus bagian tubuh kucing yang berfungsi sebagai pengatur atau pengontrol suhu tubuh kucing. Pada musim dingin bulu akan tubuh lebat, dimana bulu yang lebat dapat melindungi tubuh kucing dari suhu dingin. Sedangkan pada musim panas bulu kucing akan rontok, tujuannya agar suhu tubuh kucing tidak terlalu panas.

Pada kondisi sperti ini, rontok atau lebatnya bulu sudah merupakan respon tubuh sebagai termoregulasi tuuh kucing. Jika anda menginginkan bulu kucing tumbuh lebat, maka tempatkanlah kucing pada suhu yang sejuk, bersih kering dan sirkulasi udaranya lancar.


  • Shampo

Apabila jenis shampo yang digunakan tidak sesuai dengan kucing, maka bisa juga menyeabkan kerontokan. Shampo-shampo yang menghasilkan busa banyak, biasanya memiliki kandungan deterjen yang tinggi, dimana deterjen yang tinggi dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang akhirnya menyebabkan kerontokan pada bulu kucing.


  • Kutu dan Pinjal

Kutu dan pinjal merupakan golongan parasit (artropoda) yang berbeda spesies. Keduanya merupakan ektoparasit yang umum berhabitat pada bulu dan kulit. Kutu dan pinjal mengambil nutrisi tubuh kucing melalui kulit dan bersarang pada bulu. Dimana kondisi seperti ini dapat menyebabkan kerusakan pada struktur kulit yang akhirnya menyebabkan kerontokan.

Solusinya, gunakan shampo yang mengandung senyawa yang bisa membasmi kutu dan pinjal (parasit), biasanya sudah banyak tersedia dipasaran. Selain itu juga bisa dengan menyisir bulu kucing secara teratur, dengan menggunakan sisir khusus kucing.

Disini perlu ditekankan, jangan menyisir bulu kucing dengan berolok-olok, karena dapat menyebabkan kerontokan pada bulu dan kelukaan pada kulit. Sisirlah bulu kucing dengan menggunakan sisir khusus kucing dan dengan lemah lembut.


  • Tungau

Jenis tungau yang sering menyerang kucing adalah demodex dan scabies. Demodex dan scebies hidup dibawah kulit dengan membuat trowongan-trowongan. Bila dilihat secara histopatologi maka akan tampat lobang lobang pada jaringan kulit. Infeksi tungau dapat menyebabkan kulit menjadi berkeropeng dan kerontokan pada bulu.

Solusinya dapat diberikan ivermectin, lebih dianjurkan dianjurkan untuk mengobatinya kepada dokter hewan. agar penyakit tersebut betul-betul memiliki hasil diagnosa yang bagus dan pengobatan yang tepat.


  • Jamur

Jamur sangat bagus perkembangannya pada kondisi yang lembab. Dimana kondisi lembab tersebut dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan jamur menjadi lebih baik. Kucing yang berbulu panjang, mudah untuk mendapatkan kondisi yang lembab dibandingkan dengan kucing yang berbulu pendek. Pertumbuhan jamur bisa menyebabkan kerusakan pada kulit dan bulu.

Anjuran, pada kucing yang sehat selalu jagalah kondisi tubuhnya tetap kering. Dan untuk kucing yang sudah jamuran yang belum parah, bisa memandikan kucing dengan menggunakan shampo anti jamur, jika penyakit tetap berlanjut segera bawa kucing anda ke dokter hewan terdekat.


  • Sistem Hormonal

Gangguan pada sistem hormonal dapat mempengaruhi kondisi kulit dan bulu menjadi lebih buruk. Misalnya, ganngguan pada hormon adrenal dapat menyebabkan kebotakan yg bersifat simetris pd kedua sisi tubuh. Inilah pentingnya untuk membawa kedokter hewan, selain untuk berobat, kita juga bisa mendapatkan kondisi kesehatan kucing kita.


  • Alergi

Alergi dapat merusak struktur kulit dan menyebabkan kerontokan. Alergi biasanya akibat sekresi histamin yang berlebihan. Namun faktor pemicu alergi tersebut banyak, diantaranya makanan, obat dan vaksin, infestasi parasit dll. Sebaiknya periksa kedokter hewan terdekat, karena untuk mengindentifikasi penyebab alergi tersebut juga termasuk hal yang rumit.


  • Obat-obatan

Pada saat menjalani kemoterapi bisa menyebabkan kerontokan pada bulu, namun bulu akan tumbuh kembali setelah proses pengobatan selesai.


  • Autoimunitas

Autoimun merupakan salah satu gangguan kekebalan tubuh yang bisa menyebabkan kerontokan pada bulu. Periksakan ke dokter hewan, karena autoimun merupakan penyakit yang komplek yang bersifat sistemik.


Cara Mengatasi Bulu Kucing Rontoh

Berikut ini terdapat beberapa cara mengatasi bulu kucing rontoh, antara lain:

  1. Pilihlah shampo yang mengandung sedikit deterjen
  2. Rutin melakukan groming
  3. Berikan minyak ikan untuk kesehatan bulu kucing
  4. Belilah makanan kemasan yang mengandung komposisi bahan yang mencukupi kebutuhan gizi harian kucing serta usahakan untuk memberikan kucing makanan yang variatif tidak monoton itu-itu saja.

Sekian Penjelasan Materi Pada Pagi Hari Mengenai “12 Penyebab Bulu Kucing Rontok dan Cara Mengatasinya

Semoga Apa yang Disampaikan Bermanfaat Buat Para Pecinta Kucing …!!!


Baca Artikel Lainnya:

5/5 - (11 votes)