Affilate marketing adalah suatu metode pemasaran yang dilakukan oleh seseorang sebagai afiliator. Setelah terjadi transaksi penjualan dari hasil mempromosikan produk sebuah merchant atau pedagang, afiliator akan mendapatkan sejumlah komisi.
Meskipun komisi affiliate dihitung dari penjualan, namun tapi ada juga yang menghitungnya dari leads, kunjungan ke website, pengguna free trial, dan download aplikasi.
Pada dasarnya ada tiga pihak yang terlibat dalam sebuah sistem Affiliate Marketing, antara lain:
Merchant — Adalah pihak yang juga disebut sebagai creator atau brand. Apa pun penyebutannya, pihak inilah yang memegang kepemilikan atas suatu produk.
Afiliator — Adalah orang yang memiliki pengaruh untuk mengajak orang-orang agar membeli suatu produk. Affiliator biasanya adalah seorang blogger, influencer, atau perusahaan yang fokus di bidang affiliate marketing.
Pelanggan — Pelaku pembelian terhadap suatu produk yang dipromosikan oleh si afiliator atau biasa juga disebut sebagai konsumen.
Jenis Affiliate Marketing
Kebutuhan bisnis Anda akan mempengaruhi jenis affiliate apa yang cocok untuk Anda. Oleh sebab itu Anda harus mengetahui jenis Affiliate marketing terlebih dahulu sebelum memulainya.
1. Influencer
Influencer adalah orang yang punya kemampuan untuk memengaruhi keputusan pembelian masyarakat. Para influencer umumnya memiliki jumlah followers yang loyal. Influencer dapat mengarahkan konsumen ke produk penjual melalui media dan platform media sosial dan sebagainya.
2. Blogger
Blogger dinilai cukup unggul dalam meningkatkan konversi penjualan sebuah produk atau jasa.
Blogger biasanya melakuakn uji coba terhadap produk atau jasa sekaligus memberikan ulasan yang memberikan informasi kepada khalayak banyak.
Karena memiliki pemahaman yang lebih mendalam terhadap sebuah produk atau jasa yang dipromosikan, blogger umumnya lebih dipercaya dibandingkan influencer. Meskipun pada kenyataanya belum ada penelitian terkait kesimpulan tersebut.
3. Media Massa
Media massa menjadi jenis afiliasi terakhir dalam affiliate marketing. Media massa memiliki kemampuan mendatangkan calon pembeli dalam jumlah besar. Namun biaya yang jauh lebih tinggi dan mahal membuat media massa biasanya justru jarang dipilih sebagai media affiliate.
Strategi Affiliate Marketing
1. Buatlah Konten Berkualitas
Dengan membuat yang berkualitas maka akan semakin mudah menarik perhatian para pembaca dan menaikkan traffic website. Hal ini akan berpengaruh dengan banyaknya komisi yang kamu dapatkan dari program affiliate.
Perlu Anda ketahui juga biasanya merchant umunya lebih suka bekerja sama dengan pembuat konten yang benar-benar memahami hal yang dilakukannya. Tidak ada merchant yang mau berkolaborasi dengan affiliator yang membuat konten berkualitas seadanya.
2. Menerapkan SEO
Kualitas SEO yang baik, dapat meningkatkan peringkat blog dan postingan buatan Anda serta konten Anda akan memiliki hasil yang bagus pada mesin pencari. Postingan konten Anda memiliki kesempatan muncul pada pencarian target pasar Anda semakin besar.
Maksimalkan kata kunci atau keyword yang berhubungan dengan produk yang Anda dipromosikan.
3. Menggunakan Media Sosial
Sebagai Affiliator, membuat konten berkualitas di website tidaklah cukup. Anda harus menerapkan strategi media sosial karena media sosial merupakan salah satu perangkat pemasaran yang sangat efektif untuk meningkatkan penjualan.
Media sosial adalah tempat promosi paling mudah dan paling murah untuk dilakukan. Agar dapat mendatangkan lebih banyak trafik, bagikanlah postingan blog Anda di media sosial.
Selain itu Anda juga harus membuat strategi konten dan pastikan postingan kamu bisa menjangkau audiens sebanyak-banyaknya. Pastikan juga konten Anda mendapatkan engagement yang baik dan memuaskan.
4. Lakukan Upselling
Melakukan Upselling dapat mendatangkan keuntungan lebih banyak karena menjual suatu produk dengan harga lebih mahal. Namun Anda harus ingat persaingan bisnis secara sehat.
Berilah penjelasan kepada para pelanggan tentang produk yang dipromosikan memang layak dibeli. Beritahu kepada pelanggan bahwa produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan atau menjadi solusi bagi permasalahan para pelanggan.
Dengan strategi yang tepat Anda dapat membuat calon konsumen yang tadinya hanya ingin melihat-lihat bisa berubah menjadi pelanggan setia.
Selain itu jika Anda membuat konten dengan baik konsumen akan merasa mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli produk yang Anda promosikan tidaklah sia-sia, konsumen akan kembali lagi untuk membeli produk yang sama atau sekedar mengecek produk yang lain.