√ Cara Merawat Kucing Tanpa Kandang

Assalammualaikum Wr. Wb. Selamat pagi semua para pecinta kucing sedunia. Saya pengasuh kucing di website bukuipa.co.id yang akan membagi tips-tips pada kalian untuk merawat, kasih makan, kasih vitamin, memandikan dan-lain-lain. Nah, disini saya akan membagikan buat anda dirumah dengan pembahasan materi “Kucing Tanpa Kandang“. Berikut dibawah ini penjelasan materinya, Check This Out…

Cara-Merawat-Kucing-Tanpa-Kandang

Meskipun kucing terlihat seperti hewan mandiri, kucing peliharaan juga membutuhkan perawatan yang baik untuk menjaga mereka tetap sehat. Ada dua cara untuk memegang kucing Anda sendiri, di dalam kandang dan tanpa kandang.

Sebenarnya, kedua metode ini membutuhkan perawatan yang sama, tetapi merawat kucing tanpa kandang bisa disebut lebih baik, karena kucing lebih suka ruang yang lebih luas untuk bermain dengan bebas dan mencegah kucing yang stres, seperti kucing yang disimpan dalam kandang.


Cara Merawat Kucing Tanpa Kandang Bagi Pemula

Berikut ini terdapat beberapa cara merawat kucing tanpa kandang bagi pemula, terdiri atas:


1. Lakukan inspeksi tahunan

Kucing yang dipelihara tanpa kandang, terutama cara merawat anak kucing Angora, benar-benar perlu diperiksa setiap tahun karena mereka cenderung berkeliaran di sekitar rumah. Tes ini sangat dianjurkan untuk mendeteksi penyakit pada kucing sebelum memburuk. Selama ujian, Anda juga dapat mendiskusikan kesehatan atau perawatan kucing dengan dokter hewan. Juga jelaskan apakah kucing mengandung hal-hal yang berbeda, mis. B. cara mengeong, cara berjalan, makan, dan bagaimana kucing berperilaku.

Pemeriksaan tahunan ini juga memberikan vaksin kucing dan memeriksa tinja untuk mengidentifikasi parasit tinja, yang sangat penting jika kucing Anda sering bermain di luar rumah. Jika terbukti bahwa kucing memiliki penyakit dalam atau penyakit lain, perawatan diberikan.


2. Sterilkan kucing

Kucing steril dengan operasi kastrasi sangat ideal untuk mendukung sifat kucing yang suka berjalan-jalan dan juga buang air kecil sembarangan. Operasi ini juga sangat baik dilakukan untuk melindungi kucing Anda dari berbagai penyakit seperti tumor dan juga kanker. Pada kucing betina, operasi ini juga merupakan cara untuk mengurangi kelahiran kucing yang tidak diinginkan. Operasi kastrasi mungkin direkomendasikan oleh dokter berusia 2 hingga 6 bulan.


3. Sisir bulu kucing

Kucing yang tidak disimpan dalam kandang lebih cenderung berkeliaran di mana-mana, sehingga mereka perlu dibersihkan secara teratur atau disebut sebagai perawatan. Jika kucing Anda berambut panjang, pilih sikat jarum untuk menyisir bulu kucing. Sementara jas hujan sikat datar dapat digunakan untuk kucing berambut pendek.

Kuas segitiga yang lebih kecil juga dapat digunakan untuk menyisir bagian tubuh kucing seperti telinga dan wajah. Sementara kucing berbulu panjang yang tidak bergigi kuat dapat dipilih untuk menyisir gigi, gigi dapat dipilih untuk kucing berbulu pendek.

Sedangkan untuk anak kucing, Anda bisa menggunakan sisir kecil dan juga lunak. Merawat atau menyisir rambut kucing juga penting untuk menghilangkan bulu kucing yang mati, rumpun, membersihkan kutu, menghilangkan jamur dari kucing, merinding pada kulit kucing, dan sirkulasi ke tubuh kucing.


4. Bersihkan gigi kucing

Tidak hanya anjing yang membutuhkan sikat gigi, tetapi juga gigi kucing perlu dibersihkan secara teratur. Gunakan sikat gigi lembut dan pasta gigi kucing. Hindari menggunakan pasta gigi manusia karena mengandung fluor, yang beracun bagi kucing. Biarkan kucing mencoba pasta gigi untuk membiasakan diri dengannya. Keesokan paginya, Anda bisa menggunakan jari untuk mengoleskan pasta gigi ke gusi dan gigi atas. Lakukan hal yang sama pada hari berikutnya, tetapi gunakan sikat gigi. Oleskan pasta gigi dalam gerakan memutar dari belakang ke depan.

Sikat gigi kucing Anda secara bertahap dari luar ke luar dalam waktu sekitar 30 detik. Perawatan gigi sangat penting karena banyak penyakit kucing berhubungan dengan gigi dan gusi jika tidak dirawat dengan baik. Bakteri dan plak dapat masuk ke aliran darah kucing dan menyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit ginjal dan jantung, sakit di mulut, gangguan makan, dan pergeseran gigi.


5. Sediakan tempat khusus

Kucing tidak menggunakan kandang, tetapi mereka juga membutuhkan tempat khusus yang empuk, nyaman, dan menawarkan privasi sehingga kucing dapat bersantai dan beristirahat. Juga tambahkan bantal atau selimut lembut dan cuci secara teratur untuk menjaganya tetap bersih


6. Siapkan tempat kotoran

Tidak seperti kucing yang disimpan di dalam kandang, kucing yang bebas harus tetap bersih setiap hari karena kucing suka buang air besar dan mencegah penyakit kulit kucing. Persiapkan kotak kotoran yang bersih agar kucing tidak buang kotoran di tempat lain. Jika Anda memiliki lebih dari satu kucing, persiapkan lebih banyak ruang sampah daripada jumlah kucing yang dipelihara di area yang berbeda sehingga kucing tidak berkelahi.


7. Pelajari jenis makanan kucing

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang jenis makanan kucing, Anda dapat meminta saran dokter Anda tentang makanan kucing berkualitas lebih spesifik. Ikuti instruksi pada label yang mengukur dosis pakan kucing berdasarkan berat badan, usia, dan tingkat aktivitas. Tetapi umumnya kucing lebih suka makan dalam porsi kecil, tetapi sering. Jangan memberi kucing makanan manusia kecuali dokter hewan menyarankan. Beberapa makanan manusia bisa membuat kucing sakit atau bahkan meracuni mereka.

Kucing adalah hewan karnivora yang membutuhkan pakan hewan yang mengandung banyak asam amino esensial atau komponen protein sehingga kesehatannya terjaga dengan baik. Juga sediakan kucing air putih bersih dan hindari makan, karena kucing ini sulit dicerna.


8. Beri makanan kucing secara teratur

Untuk mencegah kucing mencari junk food, beri makan secara teratur untuk menggemukkan kucing setiap hari.

  • Jika kucing tidak mendapatkan makanan kering, cobalah memberi 2 hingga 3 kali sehari dalam jumlah kecil.
  • Jika Anda menerima makanan kaleng, segera buang makanan yang belum dimakan kucing setelah 30 menit.
  • Tambahkan juga buah-buahan dan sayuran yang sudah dimasak seperti jagung, brokoli, atau melon, dan hindari camilan instan.
  • Untuk anak kucing berusia 6 hingga 12 minggu, makanan bisa diberikan 4 kali sehari.

9. Biarkan kucing bermain dengan makanannya

Untuk mencegah kucing keluar rumah terlalu sering dan tidak bosan, biarkan kucing bermain dengan makanannya. Simpan makanan kucing dalam wadah, bor lubang di sisi wadah dan biarkan kucing bermain dengannya untuk mendapatkan makanan. Metode ini sangat cocok untuk menjaga aktivitas kucing dan mengurangi sifat stres kucing.


10. Kenalkan hewan peliharaan lainnya

Biarkan kucing Anda bermain dengan kucing peliharaan lainnya untuk membiasakan diri dengan bau kucing baru dengan memberikan lembaran kucing lain. Berikan kucing makanan dalam wadah yang berbeda sehingga mereka bisa belajar menangani bau kucing lain.


11. Potong kuku secara teratur

Selain itu, potong kuku kucing Anda secara teratur dua kali sebulan untuk mencegah kucing merusak furnitur di rumah Anda. Kucing secara alami menggunakan cakarnya, tetapi kucing rumahan perlu disembelih secara teratur.


12. Lakukan pembersihan dan vaksinasi

Jangan lupa untuk memberikan vaksinasi yang berbeda kepada kucing Anda agar kucing Anda sehat dan bebas dari penyakit berbahaya seperti merawat kucing dengan kelemahan. Vaksinasi sangat penting untuk mencegah leukemia, rabies dan juga FIV. Untuk mengetahui jenis vaksin apa yang dibutuhkan, Anda dapat menghubungi dokter hewan Anda.


13. Tutup rapat tempat sampah

Kucing yang tidak disimpan di kandang lebih cenderung memeriksa seluruh isi rumah. Karena itu, pastikan semua wadah tertutup rapat agar kucing tidak makan sampah.


14. Siapkan tempat menggaruk

Selain memotong kuku, alternatif lain untuk memegang kuku kucing adalah menyiapkan tempat untuk menggaruk atau menggaruk sehingga kuku tetap kusam dan tidak dapat melukai orang atau merusak furnitur. Sediakan area goresan yang stabil yang terbuat dari bahan kasar seperti goni atau kulit pohon sehingga kucing dapat menggaruknya.


15. Berikan minum yang cukup

Kucing memang hewan yang telah berkembang dari nenek moyang mereka di padang pasir, jadi haus tidak cocok dengan anjing. Kucing juga cukup minum, yang bisa didapat dari makanan.

Kucing bisa mendapatkan 78% kadar air dari makanan kaleng, sementara makanan kering mengandung 5 hingga 10%. Saat Anda memberi makanan kering pada kucing, Anda juga menyediakan air bersih yang mudah diakses. Memastikan kucing Anda minum sesuatu juga merupakan cara terbaik untuk merawat kucing dehidrasi.


16. Catat gejala penyakit kucing

Jika kucing Anda sakit dan kucing tidak mau makan, segera bawa dia ke dokter hewan. Ada beberapa gejala kucing sakit yang biasanya terjadi, seperti:

  • Mata: Kucing yang sakit keluar, mata merah, juling, katarak, dan sering tergores.
  • Telinga: Telinga kucing sakit, gatal, gatal dan berbau.
  • Breathing: Masalah pernapasan kucing terjadi pada kucing yang sering bersin dengan cairan, batuk terus menerus, dan kesulitan bernapas.
  • Kulit: Ada benjolan, benjolan, pembengkakan, luka, gatal yang berlebihan dan kulit yang berubah menjadi kuning.

17. Ajak kucing untuk bermain

Agar kucing terus bergerak selama berolahraga, dorong kucing untuk bermain dengan mainan seperti bulu, mainan tikus atau bola kertas, pancing, dan senter. Bermain dengan kucing juga sangat penting agar kucing bisa merasa di tangan yang baik.

Cara merawat kucing tanpa kandang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan menggunakan kandang. Perlu dicatat bahwa untuk alasan keamanan, kuku kucing disimpan pendek dan diberi makan secara teratur dan vaksin digunakan untuk mencegah kucing dari sakit.


Sekian Penjelasan Materi Pada Pagi Hari Mengenai “17 Cara Merawat Kucing Tanpa Kandang dengan Benar

Semoga Apa yang Disampaikan Bermanfaat Buat Para Pecinta Kucing …!!!


Baca Artikel Lainnya:

1/5 - (1 vote)