Assalammualaikum Wr. Wb. Selamat pagi semua para pecinta kucing sedunia. Saya pengasuh kucing di website RumahKucing.Co.Id yang akan membagi tips-tips pada kalian untuk merawat, kasih makan, kasih vitamin, memandikan dan-lain-lain. Nah, disini saya akan membagikan buat anda dirumah dengan pembahasan materi “Penyakit Pioderma“. Berikut dibawah ini penjelasan materinya, Check This Out…
Pada saat kulit kucing terluka baik itu karena berkelahi atau terkena benda tajam seperti kuku ataupun pisau, maka ada peningkatan risiko terjadinya infeksi oleh bakteri. Pyoderma merupakan infeksi bakteri pada kulit yang umumnya jarang terjadi pada kucing. Pyoderma ditandai dengan adanya lesi dan pustula (meradang atau pembengkakan berisi nanah) pada kulit, dan dalam beberapa kasus bulu kucing akan mengalami kerontokan secara parsial.
Gejala Klinis
Gejala yang sering menyertai infeksi pyoderma adalah dicirikan dengan :
- Munculnya Alopecia atau kebotakan secara parsial di daerah luka kulit kucing.
- Adanya rasa gatal pada luka, sehingga kucing sering mengaruk dengan kukunya
- Adanya Pustule atau adanya nanah pada bagian kulit yang terluka
Infeksi dapat terjadi pada lapisan permukaan kulit kucing, atau jika ada laserasi yang mendalam maka infeksi pyoderma pada kulit dapat terjadi di lipatan dalam kulit. Infeksi yang terakhir disebut sebagai pyoderma mendalam.
Faktor Resiko Terjadinya Pyoderma
Infeksi bakteri dapat terjadi pada setiap jenis kucing, baik itu persia, anggora, lokal atau jenis kucing yang lain. Ada beberapa jenis faktor resiko terjadinya pyoderma yaitu :
- Banyaknya lipatan kulit.
- Besarnya tekanan pada daerah yang kapalan, seperti dikaki.
- Adanya infeksi Pasturella multocida.
Kucing memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi ketika mereka memiliki infeksi jamur atau penyakit endokrin seperti hipertiroidisme, atau memiliki alergi terhadap kutu, bahan makanan, atau parasit seperti Demodex.
Cara Mengobati Penyakit Pyoderma Pada Kucing
Infeksi bakteri biasanya merespon baik terhadap pengobatan medis. Pengobatan umumnya dilakukan dengan pengobatan eksternal atau yang biasa disebut pengobatan topikal, serta antibiotik untuk infeksi.
Pengobatan antibiotik umumnya diresepkan untuk lebih dari satu bulan, hal ini berguna untuk memastikan bahwa infeksi dapat dihilangkan seluruhnya dari tubuh kucing dan berguna agar tidak muncul kekambuhan.
Ada kemungkinan terjadinya komplikasi bakteri dan menyebar ke dalam darah, sehingga sangat penting untuk mengamati waktu pemulihan kucing dan memberitahukan kepada dokter hewan tentang hal tersebut sehingga keadaan yang lebih buruk dapat dicegah.
Cara Pencegahannya
Mencuci secara rutin pada luka kucing dengan benzoil peroksida atau obat lain seperti alkohol dan rivanol dapat mengurangi kejadian infeksi oleh bakteri sehingga luka pada kucing tidak berkembang menjadi pyoderma.
Sekian Penjelasan Materi Pada Pagi Hari Mengenai “Penyakit Pioderma Pada Kucing: Cara Mengobati & Pencegahan“
Semoga Apa yang Disampaikan Bermanfaat Buat Para Pecinta Kucing …!!!
Baca Artikel Lainnya: